Seandainya aku ikuti rasa, pasti sudah lumat bibirmu merah tak terkata.
Sengih sejengkal tak berupa, bagaikan gagak berlagak hendak meneka.
Bertahun engkau menghidang, mengukir senyuman dikalangan teman.
Mereka suka dan engkau tertawa, benih engkau semai bajakan cuka.
Salahkah teman, salahkah mereka? Kekuranganmu sendiri menjadi hiba TAPI TIDAK!
Engkau temukan ikan disebelah dinding berjala, kau santau teman umpan berkaca.
Lama dah ku tahu dan lama ku menduga, berdiam aku mengharapkan kau sedar perbuatanmu.
Makin di diamkan makin menggerutu. Macam jerawat susu!
Akan ku ukur ekar kau seluas ruang tanah dan biar disini ia tertulis,
Obat bagi engkau hanyalah selayar tamparan bugis! Mari sini!!!
Sengih sejengkal tak berupa, bagaikan gagak berlagak hendak meneka.
Bertahun engkau menghidang, mengukir senyuman dikalangan teman.
Mereka suka dan engkau tertawa, benih engkau semai bajakan cuka.
Salahkah teman, salahkah mereka? Kekuranganmu sendiri menjadi hiba TAPI TIDAK!
Engkau temukan ikan disebelah dinding berjala, kau santau teman umpan berkaca.
Lama dah ku tahu dan lama ku menduga, berdiam aku mengharapkan kau sedar perbuatanmu.
Makin di diamkan makin menggerutu. Macam jerawat susu!
Akan ku ukur ekar kau seluas ruang tanah dan biar disini ia tertulis,
Obat bagi engkau hanyalah selayar tamparan bugis! Mari sini!!!
<< Home